Nusa Lembongan adalah tempat pertama saya berhenti dan saya menjelajah dengan berjalan kaki, menikmati atmosfer pulau ini dengan santai. Momen pertama yang mengesankan terjadi di Devil's Tears Bay. "Teman-teman, pernahkah kalian melihat matahari terbenam yang benar-benar mengesankan?" Matahari tenggelam di cakrawala, melukis langit dengan warna ungu-pink yang menakjubkan. "Ini adalah matahari terbenam yang ingin kalian simpan selamanya." Selanjutnya, saya menemukan surga pribadi saya. "Teman-teman, bayangkan ini." Saya berada di ujung pantai yang ramai dan memutuskan untuk menjelajahi di balik batu besar saat air surut. Tiba-tiba, saya berada di pantai putih yang sepi, belum tersentuh dan murni. "Rasanya seperti menemukan harta karun tersembunyi." Hanya saya, pasir dan laut biru yang tak berujung. Kebahagiaan total. Dan berbicara tentang kebahagiaan, Mushroom Beach adalah seperti memasuki kartu pos. Airnya adalah biru terbiru dan pasirnya lembut di bawah kaki saya. "Pernahkah kalian merasakan momen di mana kalian berpikir: inilah yang dimaksud dengan hidup?" Di Pantai Jungutbatu saya melihat Gunung Agung yang megah di kejauhan, tertutup awan. "Teman-teman, pernahkah kalian melihat pemandangan yang membuat kalian berhenti sejenak dan menikmati?" Jembatan ikonik Yellow Bridge adalah berikutnya. Landmark berwarna cerah ini menghubungkan Nusa Lembongan dengan Nusa Ceningan. Hanya untuk sepeda motor dan pejalan kaki - mobil dilarang. "Bayangkan jika setiap perjalanan kalian bisa seindah ini." Menyeberang jembatan ini terasa seperti memasuki dunia lain, meninggalkan hiruk-pikuk Lembongan di belakang. Di Nusa Ceningan saya memulai pendakian sejauh 12 kilometer. Jalur-jalurnya berkelok-kelok melalui rute yang indah, menawarkan pemandangan ke arah barat ke Nusa Lembongan dan ke arah timur ke Nusa Penida. Air antara pulau-pulau ini berkilau seperti permata. Kemudian, saya menemukan Blue Lagoon. Teluk berbatu ini memiliki air biru yang paling jernih dan cerah yang pernah saya lihat. Tiba lebih awal, saya hampir sendirian di tempat ini. Saya duduk dalam keheningan, menatap air yang menawan, merasa sepenuhnya damai. "Bisakah kalian membayangkan tempat yang lebih baik untuk bersantai dan melarikan diri dari semuanya?" Selanjutnya adalah Nusa Penida, tempat saya menyewa sepeda motor untuk menjelajah lebih jauh. Tempat pertama: Pantai Kelingking. Tempat ini legendaris dan untuk alasan yang baik. Pemandangannya begitu menakjubkan sehingga membuat jantung berdebar. Pulau ini masih berkembang, dengan jalan dan jalur yang kasar, tetapi itu menambah daya tariknya. "Pernahkah kalian menemukan tempat yang begitu menakjubkan hingga membuat setiap jalan yang terjal terasa sepadan?" Selanjutnya adalah Nusa Penida, tempat saya menyewa sepeda motor untuk menjelajah lebih jauh. Tempat pertama: Pantai Kelingking. Tempat ini legendaris dan untuk alasan yang baik. Pemandangannya begitu menakjubkan sehingga membuat jantung berdebar. Pulau ini masih berkembang, dengan jalan dan jalur yang kasar, tetapi itu menambah daya tariknya. "Pernahkah kalian menemukan tempat yang begitu menakjubkan hingga membuat setiap jalan yang terjal terasa sepadan?" Tapi tempat favorit saya? Air Terjun Seganing. Pendakian ke tepi tebing sangat curam dan agak menakutkan, dengan pegangan bambu yang tidak stabil. Namun tantangannya membuat hadiahnya semakin berharga. Di bawah, ada kolam air tawar kecil di samping gelombang yang menghantam. "Pernahkah kalian menemukan tempat rahasia yang begitu sempurna hingga terasa seperti surga pribadi kalian?" Saya menghabiskan berjam-jam di sini, mendinginkan diri di kolam sambil menikmati ketenangan. Berdiri di tebing Nusa Penida, saya mengingatkan diri sendiri, "Lakukan lebih dari sekadar ada." Keindahan pulau ini yang kasar dan rasa hutan yang belum tersentuh menginspirasi refleksi semacam itu. "Apa yang ingin kalian pikirkan dalam momen seperti ini?" Akhirnya, saya tiba di Crystal Bay. Air di sini sangat jernih, sempurna untuk snorkeling dan menyelam. Terumbu karang yang berwarna-warni, sekolah ikan dan kadang-kadang penyu laut membuat tempat ini menjadi surga bagi penyelam. "Teman-teman, pernahkah kalian merasakan sensasi menyelam ke dunia bawah laut yang sangat cerah?" Saya berenang dari pantai, tanpa memerlukan perahu dan membiarkan dunia bawah air mempesona saya. Pulau-pulau ini, dengan keindahan mentah dan semangat liar mereka, telah menciptakan tempat istimewa di hati saya. Saat saya kembali ke Bali, saya tahu ini bukan perpisahan. Pulau-pulau ini adalah tempat yang memanggil kalian kembali, lagi dan lagi. Hanan Scheers Saya travel dunia untuk menemukan cerita yang tak terduga. 9 September 2024
Comments are closed.
|
Mata Nusantara adalah majalah online dengan fokus di Indonesia, dibuat oleh Just Hanan. Kami ingin menunjukkan kepada anda dunia yang penuh dengan budaya dan lifestyle, dan mencoba memberi anda banyak inspirasi travel internasional.
Mata Nusantara Lifestyle Budaya Travel Foodie Musik Video Kontinen Asia Eropa Afrika Amerika Utara Amerika Selatan Oseania Lebih+ beranda Tim kami |