Ini bukan cerita tentang asal-usul Highlife. Ini tentang tempat di mana musik itu hidup sekarang – dan bukan di museum. Highlife hidup di jalanan, di dalam bus, di rumah dan mengalir di akhir pekan seperti teman lama. Suara hangat dengan tiupan brass khas ini jadi latar dari kehidupan sehari-hari, bukan hanya di Afrika Barat, tapi juga di mana-mana.
Dari panggung mewah ke irama harian
Highlife dulu bukan musik pinggir jalan. Dulu, musik ini tampil elegan di klub-klub dekat pantai. Di Ghana dan Nigeria, Highlife awal punya suara yang kaya dengan tiupan terompet, petikan senar dan ritme yang langsung bikin goyang – bayangkan musik dari E.T. Mensah atau Victor Olaiya, dua legenda masa kejayaan Highlife. Musik ini untuk malam minggu. Jas rapi, gaya percaya diri dan segelas bir dingin di tangan.
Tapi zaman berubah. Orang pindah-pindah. Muncul kaset. Lalu CD. Lalu smartphone. Highlife nggak ditinggal di masa lalu. Musik ini ikut jalan sama orang-orang – dari klub ke taksi, kamar tidur, sampai ke tukang cukur. Dan sekarang? Highlife masuk ke playlist bareng Afrobeats dan Amapiano, tetap santai seperti dulu.
Tempat Highlife berpijak
Highlife nggak pernah memaksa. Musik ini masuk ke hari anda pelan-pelan, seperti teman lama. Tiba-tiba anda nyanyi dengan tanpa sadar.
Bayangkan anda naik tro-tro – semacam angkot di Ghana. Jendela setengah terbuka, angin menyentuh wajah. Supir – mungkin orang yang sudah bawa rute ini dari dulu – nggak muter lagu TikTok. Dia pasang lagu dari Rex Lawson atau Osadebe, dengan penuh rasa hormat. Irama pelan tapi stabil masuk ke pikiran anda. Kota yang macet dan panas jadi terasa lebih puitis.
Nanti malam, anda mampir ke bar kecil dengan lampu redup. Tempat biasa, minuman murah, kipas angin muter pelan. Seorang teman tertawa sambil bercerita, dan tiba-tiba – terdengar petikan gitar yang familiar. Halus. Bikin nostalgia. Anda nggak perlu tahu judulnya. Musik itu sudah ada di memori anda, bahkan sebelum malam dimulai.
Masuk ke pasar, ceritanya sama. Di antara teriakan harga dan suara plastik kresek, terdengar Highlife dari speaker tua. Penjual mengusap keringat dan bergoyang sedikit saat menyusun pisang. Nggak ada yang tampil, nggak ada yang menonton – tapi ritme itu hidup di setiap gerakan, setiap jual beli, setiap senyum.
Lalu ada momen keluarga. Anda datang ke pesta pernikahan atau mungkin kumpul hari Minggu. Musik klasik sudah diputar sejak awal. Asap naik dari panggangan, piring berbunyi dan Highlife muncul seperti bumbu suasana. Seorang tante mulai goyang, cuek siapa pun yang melihat. Anak-anak ikut meniru, orang tua senyum mengangguk dan tiba-tiba semua ikut dalam irama yang sama.
Masih hidup, masih keren
Ada yang bilang Highlife sudah lewat masanya. Tapi coba dengar baik-baik – musik ini nggak pernah hilang. Bahkan sekarang, lagi naik lagi secara pelan. Musisi seperti Bisa Kdei, Worlasi dan The Cavemen bikin versi modern – dicampur dengan hiplife, Afrobeats, dan soul. Sekarang bukan soal tradisi, tapi soal rasa.
Melodi-melodi ini punya rasa abadi. Nggak memaksa. Mereka mengalun. Bikin hari terasa lebih tenang. Dan di dunia yang serba cepat, itu hal penting.
Coba satu lagu, rasakan sendiri
Putar lagu 'UDO' dari The Cavemen dan biarkan Highlife bicara. Lagu ini penuh vokal lembut, petikan gitar hangat seperti matahari sore dan irama khas yang bikin segalanya terasa lebih ringan. Mau masak, jalan-jalan, atau rebahan sambil kipas angin muter – 'UDO' membawa ritme kehidupan sehari-hari: santai, menarik dan dalam.
Dalam bahasa Igbo, 'UDO' artinya damai – dan itu yang anda rasakan saat mendengarnya. Alunan tenang. Pengingat lembut untuk istirahat sebentar, tarik napas dan nikmati momen.
Credits The Cavemen.
Highlife bukan sekadar sejarah – ini hidup nyata
Highlife bukan cuma musik. Ini gaya hidup. Ini suara saat orang-orang sedang menjalani hidup. Masak di dapur, benerin barang, ngobrol sama tetangga atau pulang kerja. Nggak perlu viral. Musik ini terus mengalun, setia seperti biasa.
Jadi, kalau suatu hari anda dengar suara brass lembut di latar – jangan diabaikan. Itu Highlife, masih hadir, masih mengisi suasana.
Cari artikel mirip? Ketuk tag di bawah!
#Musik #Musik_Global #Life #Budaya #Travel #Warisan #Visuals #Video_Musik #Ghana #Nigeria
Hanan
Saya travel dunia untuk menemukan cerita yang tak terduga.
Anda Mungkin Suka Ini
Suka yang ini? Hanan memilih beberapa artikel lain yang mungkin juga anda suka.
Suaramu!
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
|