Untuk merayakan tahun baru Bali, yang juga dikenal sebagai Nyepi, jalan-jalan sibuk di pulau itu menjadi sepi karena semua orang tetap berada di dalam rumah. Selama Nyepi, segala sesuatu mulai dari bandara hingga supermarket dan ATM lokal ditutup. Dari jam 6 pagi hingga pagi berikutnya jam 6, penduduk pulau dan pengunjung diharapkan untuk menahan diri dari hiburan, pekerjaan, perjalanan, bahkan pencahayaan buatan. Pecalang, sebuah pasukan keamanan tradisional Bali, patroli di jalan-jalan untuk memastikan bahwa semua orang - termasuk turis - patuh pada aturan tersebut. Melodi indah burung dan bisikan anginSelama hari keheningan tahunan ini, suara biasa dari motor dan klakson mobil digantikan dengan melodi indah burung dan bisikan angin. Ini adalah pengalaman yang unik untuk dikelilingi oleh kesunyian yang begitu dalam, dan dari teras saya di depan kamar, saya bisa sepenuhnya merasakannya. Saat matahari terbenam, perasaan yang lebih tenang menyelimuti saya. Untuk menyaksikan langit yang gelap dengan semua bintang berkelap-kelip, biasanya saya harus berada di tempat yang jauh di padang pasir atau tinggi di pegunungan, karena tidak diperbolehkan menggunakan cahaya buatan, dan sekarang saya bisa melihatnya di tengah-tengah Kuta yang selalu ramai. Semakin malam beranjak, semakin saya memahami hari keheningan di Bali. Bagi masyarakat Bali, Nyepi adalah cara untuk mengusir roh-roh negatif dan memulai tahun baru dengan bersih. Hari keheningan dianggap sebagai ritual penting untuk menghindari energi negatif dan mempersiapkan diri untuk memulai awal yang baru. Sementara beberapa orang turis dan digital nomad tidak tahan dengan keinginan untuk tidak memiliki akses wifi yang dapat diandalkan, dan memilih untuk travel ke pulau-pulau terdekat, Saya dan banyak orang lain yang tetap tinggal di Bali, memeluk festival itu dalam hati mereka. Lagi pula, tidakkah mengalami dan budaya lokal menjadi bagian besar dari travel? Dengan merayakan tradisi lokal seperti Nyepi, kita dapat belajar lebih banyak tentang budaya unik BaliNyepi adalah pengingat tentang pentingnya mengambil jeda, melepaskan diri dari koneksi dan merenung tentang hidup kita. Ini adalah kesempatan untuk melepaskan negativitas dan memulai yang baru. Dengan merayakan tradisi lokal seperti Nyepi, kita dapat belajar lebih banyak tentang budaya unik Bali dan mendapatkan penghargaan yang lebih dalam untuk keindahan pulau ini. Meskipun Indonesia punya populasi yang mayoritas Muslim, penduduk Bali mayoritas beragama Hindu. Pulau ini sebagian besar mempraktikkan bentuk khusus dari Hindu Bali yang menggabungkan ajaran dari agama Buddha serta pemujaan terhadap dewa-dewa lokal. Sebagai hasilnya, pulau ini menikmati serangkaian perayaan tahunan yang unik dengan sering kali menampilkan parade berwarna-warni dan persembahan. Perpaduan keyakinan dan tradisi ini membuat Bali menjadi tempat yang menarik untuk dieksplorasi dan dirasakan, menawarkan pandangan ke dalam budaya yang kaya dan beragam yang tidak seperti yang lain. Nyepi mungkin merupakan hari keheningan bagi Bali, tetapi menjelang hari ini cukup sibuk. Pada malam sebelum Nyepi, komunitas di seluruh pulau mengadakan parade untuk menyucikan pulau dari roh jahat. Kelompok-kelompok lokal menghabiskan berminggu-minggu untuk membangun patung "Ogoh-Ogoh" yang kemudian diarak di jalan-jalan gelap Bali. Malam itu, jalan-jalan dipenuhi dengan kegembiraan, kebahagiaan, dan kebersamaan. Video parade Ogoh-Ogoh di Kuta Legian Bali. Saya merasa sangat beruntung karena memiliki kesempatan untuk merasakan ini. Ini adalah pengalaman yang benar-benar unik untuk dikelilingi oleh keheningan, mengetahui bahwa seluruh pulau diliputi oleh keheningan. Menakjubkan bahwa di tengah-tengah kesibukan kehidupan sehari-hari, Bali dapat berhenti dan merenung dengan cara yang begitu mendalam. Secara keseluruhan, saya senang dengan hari yang tenang ini. Dalam hidup, kita perlu mengambil istirahat dari waktu ke waktu. Saya yakin saya tidak akan pernah melupakan pengalaman ini selama Nyepi, hari yang saya nikmati setiap menit dari 24 jam keheningannya. Saya tidak ingin melewatkan pengalaman budaya yang satu ini, dan percayalah, ini adalah pengalaman yang tidak ingin anda lewatkan juga. Hanan Saya travel dunia untuk menemukan cerita yang tak terduga. 24 Maret 2023 Comments are closed.
|
|